Perbedaan Sosial, Perbedaan Individu dan Perbedaan Antar Kelompok
A. Pengertian
Kelompok Sosial
Manusia
adalah makhluk individu yang tidak dapat melepaskan diri dari hubungan dengan
manusia lain. Sebagai akibat dari hubungan yang terjadi di antara
individu-individu (manusia) kemudian lahirlah kelompok-kelompok sosial (social
group) yang dilandasi oleh kesamaan-kesamaan kepentingan bersama.
Kelompok
atau group adalah kumpulan dari individu yang berinteraksi satu sama lain, pada
umumnya hanya untuk melakukan pekerjaan, untuk meningkatan hubungan antar
individu, atau bisa saja untuk keduanya. Sebuah kelompok suatu waktu dibedakan
secara kolektif, sekumpulan orang yang memiliki kesamaan dalam aktifitas umum
namun dengan arah interaksi terkecil. Syarat kelompok menurut Baron dan Byrne antara lain:
1. Interaksi, anggota-anggota seharusnya
berinteraksi satu sama lain.
2. Interdependen,
apa yang terjadi pada seorang anggota akan mempengaruhi perilaku anggota yang
lain.
3. Stabil,
hubungan paling tidak ada lamanya waktu yang berarti (bisa minggu, bulan dan
tahun)
4. Tujuan
yang dibagi, beberapa tujuan bersifat umum bagi semua anggota.
5. Struktur,
fungsi tiap anggota harus memiliki beberapa macam struktur sehingga mereka
memiliki set peran.
6. Persepsi,
anggota harus merasakan diri mereka sebagai bagian dari kelompok.
Kelompok
sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan
dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok
juga dapat mempengaruhi perilaku para anggotanya. Kelompok-kelompok sosial
merupakan himpunan manusia yang saling hidup bersama dan menjalani saling
ketergantungan dengan sadar dan tolong menolong (R.M. Macler & Charles H.
Page: Society, An Introductory Analysis, Macmillan & Co.Ltd., London, 1961:
213).
Kelompok
sosial atau social group adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup
bersama, karena adanya hubungan di antara mereka. Hubungan tersebut antara lain
menyangkut hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu
kesadaran untuk saling menolong (Soejono Soekanto, 2006:104).
B. Ciri
dan Syarat Kelompok Sosial
Berikut
ini akan disebutkan beberapa ciri kelompok sosial, yaitu sebagai berikut:
1. Terdapat
dorongan atau motif yang sama antar individu satu dengan yang lain.
2. Terdapat
akibat-akibat interaksi yang berlainan terhadap individu satu dengan yang lain
berdasarkan rasa dan kecakapan yang berbeda-beda antara individu yang terlibat
di dalamnya.
3. Adanya
penegasan dan pembentukan struktur atau organisasi kelompok yang jelas dan
terdiri dari peranan-peranan dan kedudukan masing-masing.
4. Adanya
peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi
dalam kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan yang ada.
5. Berlangsungnya
suatu kepentingan.
6. Adanya
pergerakan yang dinamik.
Adapun
syarat kelompok sosial sebagai berikut:
a. Setiap
anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari
kelompok yang bersangkutan.
b. Ada
hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota lainnya.
c. Terdapat
suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok itu, sehingga
hubungan antara mereka bertambah erat. Faktor tadi dapat merupakan nasib yang
sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama dan
lain-lain.
d. Berstruktur,
berkaidah dan mempunyai pola perilaku.
Berikut akan jelaskan pengklasifikasian kelompok sosial menurut Robert Bierstedt,
kelompok memiliki banyak jenis dan dibedakan berdasarkan ada tidaknya
organisasi, hubungan sosial antara kelompok, dan kesadaran jenis. Bierstedt
kemudian membagi kelompok berdasarkan ada tidaknya organisasi hubungan sosial
antara kelompok, dan kesadaran jenis menjadi empat macam antara lain:
a. Kelompok statis
yaitu kelompok yang bukan
organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya.
Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan.
b. Kelompok
kemasyarakatan
yaitu kelompok yang
memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial di
antara anggotanya.
c. Kelompok
sosial
yaitu kelompok yang
anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lainnya,
tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi. Contoh: Kelompok pertemuan,
kerabat, dan lain-lain.
d. Kelompok
asosiasi
yaitu kelompok yang
anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan ada persamaan kepentingan pribadi maupun
kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para anggotanya melakukan hubungan sosial,
kontak dan komunikasi, serta memiliki ikatan organisasi formal. Contoh: negara,
sekolah, dan lain-lain.
Sumber:
Sunarto, Kamanto. 1993. Pengantar
Sosiologi. Jakarta: Lembaga
Penerbit FE – UI
Maryati, Kun dan Juju Suryawat. 2013. Sosiologi: Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta
: Erlangga
Komentar